Memacu Adrenaline di Flying Fox Terpanjang Se-Asia Tenggara

Jum'at, 23 Juni 2017 - 17:56 WIB
Memacu Adrenaline di...
Memacu Adrenaline di Flying Fox Terpanjang Se-Asia Tenggara
A A A
YOGYAKARTA - Mengekplorasi keindahan alam di Gunungkidul tidak ada habisnya. Kabupaten terluas di DIY ini benar-benar memiliki sejuta keindahan alam yang tidak ada tandingannya. Tidak hanya wilayah selatan yang memiliki beragam keindahan panorama pantai. Namun di sisi utara pun kini mulai dibuka dan menawarkan keindahan pemandangan bentang alam yang tidak kalah indahnya.

Bahkan di kecamatan Gedangsari yang dikenal dengan kecamatan paling miskin sudah mulai muncul dua objek wisata andalan. Salah satunya adalah Green Village Gedangsari. Lokasi objek wisata yang berada di Desa Mertelu ini memang menyajikan keindahan bentang alam dari ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Selain gardu pandang yang bisa membuat wisatawan hanyut dan terlelap di tengah semilir angin di puncak bukit, kompleks green Village juga mulai dilengkapi dengan wahana flying fox. Tidak tanggung-tanggung, panjang lintasan flying fox ini benar-benar mencengangkan. Mencapai 625 meter.

“Jalur lintasan flying fox ini merupakan yang terpanjang se-Asia Tenggara,” ucap Kepala Desa Mertelu Tugiman.

Dengan merogoh uang sebesar Rp100.000, wisatawan yang memang memiliki nyali, bisa menikmati keindahan alam dari atas bukit dan mengabadikan saat melayang di udara dengan waktu tempuh sekitar 1 menit tersebut.

Sungguh sebuah pengalaman baru bagi wisatawan yang tidak hanya ingin menikmati alam, namun juga berani menjajal nyali melalui atraksi flying fox ini.

Setelah perjalan melalui udara selesai, wisatawan pun akan dijemput dengan menggunakan sepeda motor karena jarak yang cukup jauh.

Sofyan salah satu wisatawan asal Sukoharjo mengaku kagum dan tertantang dengan keberadaan flying fox tersebut. Diapun rela mengeluarkan uang Rp100.000 untuk bisa menjadi salah satu dari masyarakat yang pernah melakukan uji nyali melalui flying fox terpanjang se-Asia Tenggara ini.

“Benar-benar luar biasa, sangat indah dan memang saya sengaja mengabadikan momen saya melayang ini melalui video,” ucapnya.

Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Yuni Hartini mengatakan, upaya untuk melakukan promosi wisata bagi objek wisata baru terus dilakukan pemkab. Pihaknya terus berusaha memberikan ruang partisipasi masyarakat untuk menggeliatkan pariwisata.

Potensi sektor utara Gunungkidul yang dikenal dengan perbukitannya, masih menyimpan berbagai keindahan yang layak untuk diekplorasi. “Green Village Gedangsari menjadi salah satu ikon pariwisata sektor utara, kita akan terus mendongkrak promosi di wilayah utara Gunungkidul sehingga lambat laun imbang dengan perkembangan pariwisata sisi selatan,” katanya.

Tapi, dia mengakui, infrastruktur jalan masih menjadi kendala utama. Wisatawan yang hendak berkunjung ke Green Village dan menikmati flying fox terpanjang di Asia Tenggara inipun tidak bisa menggunakan bus besar.

“Kontur jalan dengan tanjakan tinggi sehingga sulit untuk bus besar masuk wilayah tersebut,” ucapnya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0714 seconds (0.1#10.140)